Selasa, 27 Maret 2012

B. INDONESIA (TUGAS 1)

Nurul. Amaliah, 3EA17, 10209976


PARAGRAF INDUKTIF

Paragraf Induktif yaitu paragraf yang memiliki cirri yang terletak pada kalimat utamanya diakhir paragraf. Paragraf tersebut diawali dengan urai- uraian atau penjelasan yang bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Ciri-ciri Paragraf Induktif
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
- Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
- Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraph
- Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
- Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama
Ada tiga jenis yang termasuk kedalam kalimat induktif, antara lain:
1.      Generalisasi yaitu pola pengembangan paragraf  yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh: Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik. Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik. Berarti, semua bintang iklan berparas cantik

2. Analogi yaitu persamaan yang disusun berdasarkan pada dua fenomena kemudian ditarik kesimpulannya, bahwa apa yang ada pada fenomena yang pertama terjadi juga pada fenomena yang kedua. Tujuan penalaran secara analogi yaitu:
- Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan
- Analogi digunakan untuk menyingkapkan kekeliruan
- Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi
Contoh: Sumber air di Jakarta yang tidak lagi bersih. Banyak sumber  yang sudah tercemar seperti air sungai dan air bawah tanah, akibat dibangunnya perusahaan- perusahaan industri di Jakarta. Tidak ada lagi sumber air yang bisa dimanfaatkan, kecuali berasal dari sumur yang saat ini kualitasnya menjadi rendah.

            3.  Kausal yaitu pola penyusunan paragraph dengan menggunakan fakta- fakta yang memiliki hubungan sebab-akibat. Misalnya jika tidak disiplin, kita akan terlambat.
Ada 3 pola hubungan kausal, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab dan sebab-akibat1 akibat 2.
a. Sebab-akibat, panalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya A mengakibatkan B.
Contoh: Masyarakat diimbau mewaspadai datangya banjir dan longsor pada musim hujan. Dalam beberapa pekan terakhir ini, masalah banjir dan tanah longsor mulai meningkat di sejumlah daerah di tanah air. Karena itu, gerakan penghijauan harus terus digalakkan.


b. Akibat-sebab, dalam pola ini kita memulai dengan peritiwa yang menjadi akibat.peristiwa itu kita analisis untuk mencari penyebabnya.
Contoh: Sudah dua hari Anisa tidak masuk sekolah. Tiga hari yang lalu dia nekat pulang usai sekolah dengan berjalan kaki tanpa payung dalam keadaan hujan. Kemarin saya melihat ibunya membeli obat di apotek. Kemungkinan besar Anisa sakit

c. Sebab- akibat, akibat-akibat, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat 2. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
 Contoh: Harga BBM telah dinaikkan. Kenaikan harga BBM ini ternyata memicu kenaikan ongkos transportasi yang memang memerlukan BBM. Karena ongkos transportasi naik, barang-barang yang diangkut menggunakan alat transportasi tentu harganya  juga naik. Akibatnya, kini rakyat semakin menderita.

Studi kasus:
Permasalahan Air di Jakarta

Menurut catatan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Jakarta, 77% air sungai tercemar. Air dibawah tanah juga tercemar dan air sumur di Jakarta 90 persennya berkualitas rendah, nyaris tak layak untuk dikonsumsi manusia. Akan tetapi karena perusahaan tak mampu menyediakan air bersih sesuai permintaan, separuh penduduk Jakarta bergantung pada air sumur.
Permintaan yang  besar dari perusahaan industri di Jakarta menjadi salah satu alasan langkanya    air bersih di kota ini. Mereka membutuhkan air untuk kegiatan produksi dan listrik. Sebagian besar kebutuhan itu dipenuhi perusahaan daerah air minum, mengesampingkan kebutuhan air penduduk di sekitar kawasan industri.
Kosasih Wirahadikusumah, Ketua BPLHD Jakarta menginginkan perubahan dalam pola distribusi air. Ia menginginkan sektor industri mengatur sendiri persediaan airnya.
Saat ini, kami mengembangkan teknologi filsel yang akan menghasilkan elektrositi. Ini penting  untuk wilayah terutama Jakarta Utara yang mengkonsumsi lebih dari separuh produksi PAM. Saat ini kami sedang berusaha membujuk untuk menggunakan air laut sebagai portable water bisa diminum dan digunakan untuk pembangkit listrik. Kalau saja perusahaan yang banyak di Jakarta Utara memenuhi kebutuhan sendiri maka suplai air yang selama ini mereka nikmati bisa dialihkan ke masyarakat yang tidak mampu.
Badan ini sedang menyusun aturan hukum yang akan memaksa perusahaan menerapkan teknologi ini. Namun, cara untuk mencegah pencemaran air berlanjut juga perlu dilakukan. Hanya dengan aturan  yang tegas bagi pengelolaan limbah industri dan domestik akan memperbaiki kualitas air dibawah tanah. Termasuk mencari cara untuk mengurangi penggunaan air secara perorangan dan menganjurkan penggunaan air seperlunya.
Warga Jakarta mulai menyadari bahwa air bukan lagi sumber air yang tak terbatas. Ada nilai ekonomis dan ekologi  yang harus dibayar untuk mendapatkan  air bersih dan warga     Jakarta siap merogoh kantong untuk itu.

Sumber: grafindo media pratama 2008

Kesimpulan:

Sumber air di Jakarta yang tidak lagi bersih. Banyak sumber  yang sudah tercemar seperti air sungai dan air bawah tanah, akibat dibangunnya perusahaan- perusahaan industri di Jakarta. Tidak ada lagi sumber air yang bisa dimanfaatkan, kecuali berasal dari sumur yang saat ini kualitasnya menjadi rendah.

1 komentar:

  1. teman jangan lupa yah masukin link gunadarmanya k dalam blog kamu. Sekarang kan sudah mulai softskill, sebagai salah satu mahasiswa gunadarma ayo donk masukin link gunadarmanya, misalkan:
    www.gunadarma.ac.id
    www.studentsite.gunadarma.ac.id
    www.baak.gunadarma.ac.id
    www.ugpedia.gunadarma.ac.id
    :)

    BalasHapus